
oleh : Pebruarianto Hutabarat ( Guru Produktif TKJ)
Kamis , 16/7/2025 ; 00.14 WIB
“dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28 : 20
merupakan bagian dari Amanat Agung Yesus kepada murid-murid-Nya, yang berisi perintah untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya, membaptis mereka, dan mengajarkan mereka untuk menaati segala perintah-Nya, juga menjanjikan penyertaan Yesus yang senantiasa menyertai mereka sampai akhir zaman. Ayat ini merupakan dasar bagi misi kekristenan di seluruh dunia, yaitu untuk menjangkau semua bangsa dengan Injil.
Guru Kristen dalam menjalankan tugas dan profesinya tidaklah mudah dikarenakan harus mendidikan seseorang menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai moral, sosial maupun spiritual. Guru secara persfektif alkitab merupakan sebuah panggilan Allah, guru bertanggungjawab memastikan melakukan firman Tuhan, guru memotivasi untuk setia pada Tuhan, guru bertanggungjawab memperlengkapi muridnya dengan hikmat Allah, guru bertanggungjawab menanamkan nilai-nilai moral kepada muridnya, guru berperan dalam meningkatkan SDM muridnya, mendewasakan iman, menjaga integritas dan menciptakan manusia yang beradap.
‘ Manusia yang terdidik akan memiliki tujuan hidup yang jelas dan terarah sehingga berupaya dengan segala sumber daya yang ada dalam dirinya untuk dapat menggapai Impian atau tujuan hidupnya secara berkualitas ‘ ( Agustin & Subekti, 2020). Pengembangan kualitas diri dapat ditempuh dengan manjalani proses pendidikan secara serius dan tidak menyepelekan setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Manusia dalam menjalani Pendidikan akan mengalami pengembangan diri dalam berbagai aspek diantaranya ; aspek intelektual, aspek moral maupun aspek spiritual sehingga mampu mengimplementasikan nilai-nilai kristiani secara utuh dalam keseluruhan kehidupan. Pendidikan Kristen juga bertujuan menciptakan pribadi-pribadi yang berguna untuk banyak orang baik melalui pemikiran-pemikiran, sikap, karya serta mendekatkan pribadi kepada Tuhan yang disembah.
Guru tanpa keteladanan yang baik dan benar akan berdampak baik langsung maupun tidak langsung pada rusaknya perilaku peserta didik yang beraktifitas bersamanya di lingkungan sekolah. Guru sebagai public figure di lingkungan sekolah yang juga berpengaruh kuat dalam pembentukan karakter peserta didik selama menjalani proses pendidikan sehingga sangat penting ketika menjaga keseluruhan perilaku hidupnya untuk sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
Profesi guru memiliki peran yang cukup signifikan karena di lingkungan sekolah memiliki posisi sebagai “orang tua rohani” (spiritual parents) bagi anak-anak didik yang dibinanya. Guru Kristen sebagai orang tua rohani, memberi pengajaran yang memperkuat nilai-nilai moral dan memperkaya intelektual atau penguasaan ilmu pengetahuan serta memberi penguatan nilai spiritual. Profesi guru memiliki kedudukan yang cukup istimewa dalam perspektif Kristiani dan hal tersebut cukup balanced (seimbang) dengan tugas dan tanggung jawab yang cukup besar diembankan kepadanya.
2Timotius 3:16-17 ” Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. ” kitab ini mengajarkan bahwa dalam menjalankan tugas sebagai pengajar harus memberi didikan untuk melakukan kebenaran dengan menghidupi nilai-nilai moral serta dinyatakan melalui perilaku dan perbuatan baik. Nilai-nilai moral yang dimaksudkan yaitu memiliki sikap hati yang menjunjung tinggi aspek keadilan, menghargai keberagaman, memiliki kebaikan hati, kejujuran, cinta damai, memiliki keteladanan positif, bertanggung jawab, dan juga saling menghormati/toleransi.